Tumbangnya Imperium Orde Baru

 


Tumbangnya Imperium Orde Baru

Pemikir Dahrendorf (2006) menyatakan bahwa relasi dan interaksi politik seringkali menghasilkan suatu pengaruh, penguasaan atau dominasi. Dalam koalisi politik, didalamnya pasti terbagi kelompok minoritas dan mayoritas. Minoritas yang seringkali dikuasai oleh mayoritas. Kepemilikan kekuatan akan mendominasi kelemahan. 

Ketidakberdayaan kaum minoritas

Ketidakberdayaan kaum minoritas lemah ini cenderung dieksploitasi dan koersi oleh kelompok dominan. Walaupun dengan adanya eksploitasi dan koersi akan tercipta keteraturan masyarakat, namun suatu saat lambat laun berjalan secara pasti akan pecah menjadi ketegangan bahkan konflik yang besar. 


Keteraturan menyimpan ketegangan yang tersembunyi

Sebagaimana kondisi negara Indonesia pasca orde lama tumbang dan dikuasai oleh orde baru yang berciri pada dominasi kekuatan politik yang sentralistik. Era orba dengan dominasi yang sangat kuat menghasilkan suatu keteraturan yang sangat baik. Namun sejatinya keteraturan tersebut bersifat semu belaka, karena keteraturan tersebut menyimpan ketegangan yang tersembunyi. 

Ketegangan politik yang mendorong terbentuknya gerakan sosial besar yang disebut revolusi

Menurut Tittenburn (2010) bahwa ketegangan akan terjadi jika kelas lemah tersadar akan eksploitasi dirinya dari kelas dominan. Ketegangan itulah suatau saat akan muncul jika ada pemicu yang kuat dan dapat meledak menjadi suatu ketegangan politik yang mendorong terbentuknya gerakan sosial besar yang disebut revolusi.

Masyarakat diperlakukan tidak adil

Sebagai contoh pada tahun 1997 Indonesia mengalami ketegangan politik yang sangat besar yang diakibatkan dominasi kekuasaan selama 32 tahun oleh orde baru. Konflik terjadi ketika penguasa orde baru  setelah sekian lama memperlakukan masyarakat tidak adil sampai dengan menyentuh titik kemarahan. 


Alhasil, ketegangan tersebut sebagai titik dimulainya era reformasi di negara Indonesia. Suatu era dimana terbebas dari cengkraman dominasi penguasa orde baru atau dapat dikatakan masuk ke era thin demokrasi. 

Pemilu didominasi penguasa dengan mengeksploitasi masyarakat

Dalam bukunya Benjamin Barber (2004) yang berjudul “Strong democracy: Prticipatory Politics For a New Age”Menjelaskan bahwa Thin Democracy merupakan model demokrasi yang mengutamakan partisipasi masyarakat dalam pemilu (Barber, 2004). Hal itu terlihat ketika era orba, pemilu didominasi penguasa dengan mengeksploitasi masyarakat. Ketika era reformasi partisipasi masyarakat begitu antusias memberikan aspirasi pada saat pemilu.

Penulis: Failasuf Fadli

Post a Comment for "Tumbangnya Imperium Orde Baru"